Rabu, 02 November 2011

Tidak Ada Yang Mustahil BagiNya

Saat itu adalah saat yang menentukan serta titik pangkal akan panggilan Allah bagi saya saat saya memutuskan untuk belajar Theologia daripada meneruskan Master dibidang hukum keperdataan di Melbourne Australia. Saat itu saya berada dirumah sakit dan dalam perawatan dokter karena menderita sakit dibagian diafragma dan hampir tidak dapat tegak berjalan. Dalam kesakitan saya, saya berjanji pada Tuhan, kalau sekiranya saya sembuh saya akan belajar Theologia – (I got the deal!) lalu ternyata kurang dari satu minggu saya telah sehat dan dokter tidak dapat me-nemukan apa penyebab sakit saya tersebut. Lalu saya dipulangkan genap 1 minggu setelah perawatan di rumah sakit.

Setelah itu saya mendapat kekuatan yang luar biasa dari Tuhan, bahkan saya berkeinginan untuk mengecat seluruh rumah saya dibantu oleh seorang teman – Florey serta dibantu oleh suami saya sendiri. Setelah mengecat seluruh tembok-tembok dalam rumah, ternyata Tuhan mengingatkan saya tentang janji saya kepada-Nya yaitu untuk belajar Theologia. Dengan dibantu oleh teman sebelah rumah yang kebetulan Ibu Pendeta Gereja Anglican bernama Reverend Marilyn Dawson, saya diantar ke beberapa Theological Colleges yang ada disekitar Royal Parade Melbourne. Saat itu hujan badai dan saat dingin sekali, kami berdua berjalan cukup jauh ke arah Theological college tsb. Setelah kami memasuki Theological College yang pertama, oleh bagian administrasi saya tidak di-ijinkan masuk karena pendaftaran yang terlambat 2 minggu. Lalu kami pergi ke Theological College lainnya ternyata hal yang samapun terjadi, bahwa the enrolment class sudah tutup. Dalam hati saya berkata pada Tuhan: “Tuhan saya telah melakukan janji saya namun semuanya sudah tutup dan tidak dapat menerima saya, tapi ‘adakah yang mustahil bagiMu’?”

Lalu kami bersepakat untuk memasuki Theological College yang ketiga yaitu di Whitley Baptist College, ehhhh ternyata hal yang samapun terulang lagi! Ketiga kalinya saya ditolak, lalu saya menangis pada Tuhan dengan perkataan yang sama: ‘Tuhan jikalau Engkau berkendak untuk hambamu ini belajar Theologia, maka tidak ada yang mustahil BagiMu.’ Lalu kami beranjak untuk meninggalkan college tsb….namun be-berapa saat kemudian seorang wanita menyapa kami serta menanyakan kepada kami demikian: “Darimanakah kalian ini dan mau kemanakah? Diluar ada badai, sebaiknya kalian tunggu saja sebentar sambil kita ngobrol-ngobrol.” Wanita tsb sangat menginginkan kita tinggal, dan setelah itu terjadilah pembicaraan diantara kita bertiga.

Saat teman saya mengutarakan niat saya untuk belajar theologia dan telah ditolak tiga kali, wanita ini yang bernama “Merril Kitchen” yang ternyata adalah ‘the Dean’ of Whitley College ditahun itu, sa-ngat terkejut mendengar cerita dari teman saya Rev. Marilyn Dawson tsb. Lalu Merril menanyakan pada saya, apakah saya bersedia bahwa besok pagi siap datang dan siap menerima pengajaran Theologia di Whitley College ini….langsung saja saya jawab “Ya saya bersedia.” Saya sangat bersuka cita, ternyata memang benar bahwa “Tidak ada sesuatupun yang mustahil Bagi-Nya.” Dan saat itu tahun 1996 dan perjalanan untuk me-nempuh serta belajar Theologia tidaklah mudah walaupun perjalanan untuk diteguhkan oleh the Baptist Union of Victoria sebagai ‘Reverend’ terjadi pada bulan October yang baru lalu. Namun saat seseorang berpegang pada iman akan Kristus Yesus….adakah kesulitan-kesulitan yang tidak dibereskan olehNya? Saat siapa saja yang mau bersandar pada-Nya…akankah Kristus meninggalkan mereka sampai jatuh tergeletak? Tidak”! Dialah jawaban atas segala permasalahan dan siap menopang siapa saja yang percaya akan Dia. Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha baik bahwa saat ini Tuhan mempercayakan saya untuk terpanggil menjadi gembala sidang di Gereja Sidang Baptis Indonesia di Melbourne. Allah memiliki ranca-ngan yang amat indah bagi setiap mereka yang percaya akan FirmanNya: “Aku berkata kepadamu, engkau hambaKu, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau; janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:9b-10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar